AKU tak percaya dengan peristiwa yang menimpa sahabat perempuanku. Tapi itu benar terjadi. Perempuan yang baik, lagi taat kepada suaminya telah disia-siakan. Suaminya telah memutuskan tali penikahan itu dengan cara yang kasar. Sungguh keputusan yang tak bisa diterima akal sehat. Apalagi sudah hadir di tengah mereka seorang bayi laki-laki yang lucu. Sungguh laki-laki itu akan menyesal. Menyesal karena telah berpaling dari perempuan beriman, rajin shalat lagi lembut hatinya.
Sesungguhnya, yang aku tahu, perempuan itu begitu setia. Meyakinkan dirinya bahwa laki-laki itu adalah imamnya. Tahukan engkau lelaki, perempuan shalat lagi beriman lebih lembut hatinya ketimbang perempuan yang meninggalkan shalat. Karenanya, ia akan sangat hormat dengan suaminya.
"Gw tahu Tuhan mengujiku karena aku mampu menjalaninya," kata perempuan itu.
Aku bersyukur karena sahabat perempuanku itu bisa memaknai semua ujian yang menimpanya. Aku yakin peristiwa menyakitkan itu adalah ujian bagi orang shaleh. Berusahalah untuk ikhlas, kaerna sesungguhnya ujian ini menjadi ladang amal yang berlimpah.
Kelak anak lelakimu akan bangga karena kerja keras ibunya. Ia akan tahu bahwa engkau telah merawatnya, mendidiknya dan menjadikan lelaki beriman. Ia akan sayang kepadamu. Maka, tunjukanlah dia dengan banyak kebaikan. Ajari untuk taat dengan Allah. Ajari untuk tidak menyakiti orang lain. Ajari untuk bisa ikhlas. Ajari untuk hormat dengan sesama. Mengapa? Karena Tuhan-mu telah menghadirkan seorang guru dalam bentuk yang lain (sumimu), untuk tidak menyakiti orang lain.
Wai perempuan shaleh, aku hanya ingin mengingatkan, bahwa sesungguhnya bersama kesulitan akan datang kemudahan. Itu janji Allah. Karenanya, aku tak perlu meyakinkanmu, karena engkau adalah perempuan shaleh.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (Surat Alam Nasyrah 94)
Aku juga ingin mengatakan bahwa sesungguhnya tetesan air mata itu akan berganti dengan seyum segar (sama banget dengan judul blog aku, www.maskisdian.multiply.com), hujan akan berganti terang, terik matahari akan mengeringkan baju yang basah, dan gelapnya malam akan berakhir dengan datangnya pagi.
Kalau saat ini engkau sedang berjalan di jalan yang menanjak, janganlah bersedih, karena sesungguhynya sesudah itu engkau akan menapaki jalan yang menurun. Maka, bersabarlah.
Karena aku ini lemah, aku memohon kepadamu ya Allah, Jangan pernah tinggalkan aku sedetik pun. Jangan pula Engkau serahkan urusan aku kepadaku meski hanya sedetik, meski hanya setitik, karena sesungguhnya hamba ini lemah. Teramat lemah jika bukan karena kekuatan dari-Mu. Allah, semua urusan bermula dari-Mu, kuserahkan semua itu kembali kepada-Mu, karena aku hanyalah hamba-Mu yang tak memiliki daya upaya dan kekuatan apapun.
No comments:
Post a Comment